MANAJEMEN SECARA UMUM

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561) maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutamanya “mengendalikan kuda” yang berasal dari bahasa latin manus yang berati “tangan”. Kata ini mendapat pengaruh dari bahasa Perancis manège yang berarti “kepemilikan kuda” (yang berasal dari Bahasa Inggris yang berarti seni mengendalikan kuda), dimana istilah Inggris ini juga berasal dari bahasa Italia. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini dari bahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanya piramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari 100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasil dibangun jika tidak ada seseorang—tanpa mempedulikan apa sebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yang harus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya, memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkan pengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunya dikerjakan sesuai rencana.

Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkin terlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan, mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrol pembangunannya.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selama tahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusat perekonomian dan perdagangan di sana. Penduduk Venesia mengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukan banyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini. Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perang diluncurkan sepanjang kanal dan pada tiap-tiap perhentian, bahan baku dan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip dengan model lini perakitan (assembly line) yang dikembangkan oleh Hanry Ford untuk merakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan tersebut, orang Venesia memiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantau isinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelola angkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatan dan biaya.

Sebelum abad ke-20, terjadi dua peristiwa penting dalam ilmu manajemen. Peristiwa pertama terjadi pada tahun 1776, ketika Adam Smith menerbitkan sebuah doktrin ekonomi klasik, The Wealth of Nation. Dalam bukunya itu, ia mengemukakan keunggulan ekonomis yang akan diperoleh organisasi dari pembagian kerja (division of labor), yaitu perincian pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Dengan menggunakan industri pabrik peniti sebagai contoh, Smith mengatakan bahwa dengan sepuluh orang—masing-masing melakukan pekerjaan khusus—perusahaan peniti dapat menghasilkan kurang lebih 48.000 peniti dalam sehari. Akan tetapi, jika setiap orang bekerja sendiri menyelesaikan tiap-tiap bagian pekerjaan, sudah sangat hebat bila mereka mampu menghasilkan sepuluh peniti sehari. Smith menyimpulkan bahwa pembagian kerja dapat meningkatkan produktivitas dengan (1) meningkatnya keterampilan dan kecekatan tiap-tiap pekerja, (2) menghemat waktu yang terbuang dalam pergantian tugas, dan (3) menciptakan mesin dan penemuan lain yang dapat menghemat tenaga kerja.

Peristiwa penting kedua yang mempengaruhi perkembangan ilmu manajemen adalah Revolusi Industri di Inggris. Revolusi Industri menandai dimulainya penggunaan mesin, menggantikan tenaga manusia, yang berakibat pada pindahnya kegiatan produksi dari rumah-rumah menuju tempat khusus yang disebut pabrik. Perpindahan ini mengakibatkan manajer-manajer ketika itu membutuhkan teori yang dapat membantu mereka meramalkan permintaan, memastikan cukupnya persediaan bahan baku, memberikan tugas kepada bawahan, mengarahkan kegiatan sehari-hari, dan lain-lain, sehingga ilmu manajamen mulai dikembangkan oleh para ahli.

Di awal abad ke-20, seorang industriawan Perancis bernama Henry Fayol mengajukan gagasan lima fungsi utama manajemen: merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Gagasan Fayol itu kemudian mulai digunakan sebagai kerangka kerja buku ajar ilmu manajemen pada pertengahan tahun 1950, dan terus berlangsung hingga sekarang.

Sumbangan penting lainnya datang dari ahli sosilogi Jerman Max Weber. Weber menggambarkan suatu tipe ideal organisasi yang disebut sebagai birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikan dengan jelas, peraturan dan ketetapan yang rinci, dan sejumlah hubungan yang impersonal. Namun, Weber menyadari bahwa bentuk “birokrasi yang ideal” itu tidak ada dalam realita. Dia menggambarkan tipe organisasi tersebut dengan maksud menjadikannya sebagai landasan untuk berteori tentang bagaimana pekerjaan dapat dilakukan dalam kelompok besar. Teorinya tersebut menjadi contoh desain struktural bagi banyak organisasi besar sekarang ini.

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1940-an ketika Patrick Blackett melahirlkan ilmu riset operasi, yang merupakan kombinasi dari teori statistika dengan teori mikroekonomi. Riset operasi, sering dikenal dengan “Sains Manajemen”, mencoba pendekatan sains untuk menyelesaikan masalah dalam manajemen, khususnya di bidang logistik dan operasi. Pada tahun 1946, Peter F. Drucker—sering disebut sebagai Bapak Ilmu Manajemen—menerbitkan salah satu buku paling awal tentang manajemen terapan: “Konsep Korporasi” (Concept of the Corporation). Buku ini muncul atas ide Alfred Sloan (chairman dari General Motors) yang menugaskan penelitian tentang organisasi.

Teori manajemen

Manajemen ilmiah

Manajemen ilmiah, atau dalam bahasa Inggris disebut scientific management, pertama kali dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor dalam bukunya yang berjudul Principles of Scientific Management pada tahun 1911. Dalam bukunya itu, Taylor mendeskripsikan manajemen ilmiah adalah “penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan.” Beberapa penulis seperti Stephen Robbins menganggap tahun terbitnya buku ini sebagai tahun lahirya teori manajemen modern.

Ide tentang penggunaan metode ilmiah muncul ketika Taylor merasa kurang puas dengan ketidakefesienan pekerja di perusahaannya. Ketidakefesienan itu muncul karena mereka menggunakan berbagai macam teknik yang berbeda untuk pekerjaan yang sama—nyaris tak ada standar kerja di sana. Selain itu, para pekerja cenderung menganggap gampang pekerjaannya. Taylor berpendapat bahwa hasil dari para pekerja itu hanyalah sepertiga dari yang seharusnya. Taylor kemudian, selama 20 tahun, berusaha keras mengoreksi keadaan tersebut dengan menerapkan metode ilmiah untuk menemukan sebuah “teknik paling baik” dalam menyelesaikan tiap-tiap pekerjaan.

Berdasarkan pengalamannya itu, Taylor membuat sebuah pedoman yang jelas tentang cara meningkatkan efesiensi produksi. Pedoman tersebut adalah:

  1. Kembangkanlah suatu ilmu bagi tiap-tiap unsur pekerjaan seseorang, yang akan menggantikan metode lama yang bersifat untung-untungan.
  2. Secara ilmiah, pilihlah dan kemudian latihlah, ajarilah, atau kembangkanlah pekerja tersebut.
  3. Bekerja samalah secara sungguh-sungguh dengan para pekerja untuk menjamin bahwa semua pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu yang telah dikembangkan tadi.
  4. Bagilah pekerjaan dan tanggung jawab secara hampir merata antara manajemen dan para pekerja. Manajemen mengambil alih semua pekerjaan yang lebih sesuai baginya daripada bagi para pekerja.

Frederick Winslow Taylor.

Pedoman ini mengubah drastis pola pikir manajemen ketika itu. Jika sebelumnya pekerja memilih sendiri pekerjaan mereka dan melatih diri semampu mereka, Taylor mengusulkan manajemenlah yang harus memilihkan pekerjaan dan melatihnya. Manajemen juga disarankan untuk mengambil alih pekerjaan yang tidak sesuai dengan pekerja, terutama bagian perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengontrolan. Hal ini berbeda dengan pemikiran sebelumnya di mana pekerjalah yang melakukan tugas tersebut.

Manajemen ilmiah kemudian dikembangkan lebih jauh oleh pasangan suami-istri Frank dan Lillian Gilbreth. Keduanya tertarik dengan ide Taylor setelah mendengarkan ceramahnya pada sebuah pertemuan profesional.

Keluarga Gilbreth berhasil menciptakan mikronometer yang dapat mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam, memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth, yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap gerakan tangan pekerja.

Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan teknik-teknik Gilbreth, tukang baku dapat lebih produktif dan berkurang kelelahannya di penghujung hari.

Teori administrasi umum

Teori administrasi umum atau, dalam bahasa Inggris, general theory of administration, adalah teori umum mengenai apa yang dilakukan oleh para manajer dan bagaimana cara membentuk praktik manajemen yang baik. Sumbangan penting untuk teori ini datang dari industrialis Perancis Henri Fayol dengan 14 prinsip manajemen-nya dan sosiolog Jerman Max Weber dengan konsep birokrasi—bentuk organisasi yang dicirikan oleh pembagian kerja, hierarki yang didefinisikande dengan jelas, peraturan dan ketetapan rinci, dan sejumlah hubungan impersonal.

Pendekatan kuantitatif

Pendekatan kuantitatif adalah penggunaan sejumlah teknik kuantitatif—seperti statistik, model optimasi, model informasi, atau simulasi komputer—untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Sebagai contoh, pemrograman linear digunakan para manajer untuk membantu mengambil kebijakan pengalokasian sumber daya; analisis jalur krisis (Critical Path Analysis) dapat digunakan untuk membuat penjadwalan kerja yang lebih efesien; model kuantitas pesanan ekonomi (economic order quantity model) membantu manajer menentukan tingkat persediaan optimum; dan lain-lain.

Pengembangan kuantitatif muncul dari pengembangan solusi matematika dan statistik terhadap masalah militer selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, teknik-teknik matematika dan statistika yang digunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan militer itu diterapkan di sektor bisnis. Pelopornya adalah sekelompok perwira militer yang dijuluki “Whiz Kids.” Para perwira yang bergabung dengan Ford Motor Company pada pertengahan 1940-an ini menggunakan metode statistik dan model kuantitatif untuk memperbaiki pengambilan keputusan di Ford.

FUNGSI – FUNGSI MANAJAMEN

Ada 4 fungsi utama dalam manajemen:
1. Perencanaan (Planning),
2. Pengorganisasian (Organizing),
3. Pengarahan (Actuating/Directing),
4. Pengawasan (Controlling)
Fungsi Perencanaan
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan  suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan :
– Menetapkan tujuan dan target bisnis
– Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
– Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
– Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis.

Fungsi Pengorganisasian

Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian :
– Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan
– Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
– Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja
– Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengarahan dan Implementasi :
–  Mengimplementasikan proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja    secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
–  Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
–  Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

Fungsi Pengawasan dan Pengendalian

Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan Pengendalian :
– Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan
–  Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
–  Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN

Suatu dalil umum yang dapat disimpulkan dari proses menggerakkan orang-orang dan menggerakkan fasilitas-fasilitas yang berlaku sebagai dasar petunjuk bagi seseorang dalam melakukan perbuatan-perbuatan atau menjalankan tindakannya untuk mencapai tujuan yang dikehendaki disebut dengan prinsip manajemen.
Satu-satunya tokoh yang membahas mengenai prinsipprinsip manajemen adalah Henry Fayol. Adapun 14 prinsip manajemen menurut Henry Fayol adalah sebagai berikut.
1. Pembagian Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja dalam suatu badan sangat diperlukan untuk membedakan seseorang dalam suatu perusahaan, apakah ia pemimpin, pelaksana, staf dan lain sebagainya. Baik buruknya pembagian kerja banyak menentukan berhasil guna dan berdaya guna.
2. Kekuasaan (wewenang) dan Tanggung Jawab (Authority and Responsibility)
Setiap pejabat/pimpinan dalam suatu badan tertentu harus mempunyai kekuasaan dan tanggung jawab. Kekuasaan, wewenang (authority) adalah hak untuk mengambil keputusan sehubungan tugas dan tanggung jawab atas pekerjaan yang dikerjakannya.
3. Disiplin (Discipline)
Disiplin merupakan sesuatu yang menjadi dasar bagi kekuatan suatu badan atau perusahaan. Setiap pihak yang terlibat dalam suatu badan harus ada kedisiplinan untuk melakukan suatu pekerjaan, menaati peraturan yang dibuat oleh badan tersebut. Pimpinan harus dapat memberi teladan kepada bawahan dengan jalan memenuhi peraturan dan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
4. Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Untuk memperlancar pencapaian tujuan, perlu adanya kesatuan perintah dari atasan kepada bawahan atau seorang pegawai menerima perintah dari seorang atasannya.
5. Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Dengan prinsip kesatuan arah dimaksudkan seorang kepala dan pegawainya tidak boleh bertentangan antara satu sama lain dalam mencapai suatu tujuan secara keseluruhan.
6. Kepentingan Individu Harus Berada di Bawah Kepentingan
Umum ( Subordinate of Individual Interest to General Interest) Prinsip ini dimaksudkan bahwa kepentingan umum atau perusahaan secara keseluruhan harus berada di atas kepentingan pribadi.
7. Pembayaran Upah yang Adil (Remuneration of Personal)
Dalam pemberian upah kepada pegawai harus adil atau tidak berat sebelah, ada dasar-dasar objektif dalam menetapkan upah masing-masing pegawai.
8. Pemusatan (Centralization)
Suatu wewenang dapat dipusatkan dan dapat didelegasikan kepada pejabat-pejabat tertentu untuk memperlancar jalannya suatu perusahaan.
9. Rantai Skalar atau Scalar Chain (Line of Authority)
Dengan prinsip ini dimaksudkan bahwa garis wewenang dalam suatu organisasi haruslah jelas.
10. Tata Tertib (Order)
Dalam melakukan suatu usaha harus ada ketertiban baik secara material maupun orang-orang, sehingga ada aturan yang harus dijalankan.
11. Keadilan (Equity)
Agar setiap bawahan setia kepada atasannya, maka masingmasing atasan harus mempraktikkan keadilan yakni memberikan kepada setiap orang apa yang menjadi haknya.
12. Stabilitas Pegawai (Stability of Tenure of Personal)
Keberadaan pegawai harus dijaga kestabilannya, jangan terlalu sering pergantian pegawai, baik karena pemindahan atau pemecatan. Ketidakstabilan pegawai akan menimbulkan pertambahan biaya, baik merekrut, melatih dan juga untuk pengawasan.
13. Inisiatif (Initiative)
Setiap orang atau pegawai diberi kesempatan untuk mengungkapkan atau menjalankan inisiatif, baik mengenai cara kerja, prosedur kerja atau menjalankan rencana baru dalam pekerjaannya.
14. Jiwa Kesatuan (Esprits de Corps)
Pada diri setiap pegawai atau manajer perlu ditanamkan jiwa kesatuan atau kesetiaan pada kelompok, sehingga dapat bekerja sama pada sejumlah orang untuk mencapai tujuan bersama.

Sumber :

DEFINISI MANAJEMEN UMUM

http://rullykeylamalia.blogspot.com/

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/prinsip-manajemen_20.html

Alasan Mengapa memilih Manajemen :

Karena di kantor tempat saya bekerja peluang kerja jurusan ini sangat luas. Semua dasar ilmu tentang pengelolaan keuangan, mengelola suatu organisasi, dan manajerial saya dapatkan selama perkuliahan.

PELUANG KARIR DALAM MANAJEMEN

Memilih karier adalah salah satu keputusan yang paling penting dalam kehidupan seseorang. Keputusan ini dampaknya jangka panjang, baik pada penghasilan, gairah  dan kenyamanan kerja, bahkan keberhasilan hidup.

Oleh karena itu, dalam memilih karier perlu dipertimbangkan masak-masak beberapa aspek, agar dapat memilih dengan tepat.

Di bawah ini adalah beberapa tip, yang diberikan oleh para alumni program pasca sarjana di lingkungan Sekolah Tinggi Manajemen PPM serta beberapa ahli dalam pembinaan karier, yang dapat dijadikan petunjuk bagi setiap individu yang akan mengawali kariernya.

Karier sebagai panggilan hidup. Lebih dari sekedar pekerjaan, karier adalah panggilan hidup, wahana yang dibangun seseorang untuk mengekspresikan bakat dan kemampuan dirinya. Kalau pandangan ini yang anda anut, dan sebaiknya begitu, maka untuk memilihnya perlu dimulai dengan perenungan untuk menjawab beberapa pertanyaan mendasar tentang: Siapa atau apa sebenarnya saya ini? Untuk apa saya dilahirkan? Dimana dan di lingkungan seperti apa saya hidup? Apa yang diberikan oleh Tuhan kepasa saya untuk saya baktikan? Sebagai muslim, pertanyaan-pertanyaan ini menyangkut bagaimana kita menterjemahkan pesan rahmatan lil alamin, sesuai dengan kondisi internal dan eksternal kita.

Evaluasi kekuatan dan kelemahan diri. Awali dengan bertanya pada diri sendiri: Apa kelebihan dan kekurangan yang saya miliki? Apa yang ingin saya kerjakan, dan pekerjaan apa yang ingin saya hindari? Dalam lingkungan seperti apa saya ingin bekerja? Tingkat ekonomi seperti apa yang ingin saya capai? Dimana ingin tinggal?

Kaji tren dari berbagai jenis karier, lapangan kerja, Berbagai majalah, harian dan situs web setiap hari menyediakan informasi peluang kerja, tren usaha dan ekonomi, perkembangan perusahaan, merupakan sumber yang tersedia secara luas.

Cari juga terbitan khusus untuk bidang-bidang spesifik dari asosiasi atau lembaga yang sesuai, seperti dari Kadin, REI, Inkindo, Agribisnis, dll.Buat kliping tentang lapangan kerja dan jenis pekerjaan yang anda inginkan.

Mana yang sekiranya sesuai dengan bidang dan kelebihan anda, tujuan hidup anda. Kaji peluangnya di masa mendatang, mana yang tergolong cerah, mana yang kemungkinan akan ditinggal oleh perubahan teknologi, perubahan permintaan pasar.

Dapatkan saran dan pertimbangan dari semua sumber yang ada. Kontak dan bicara secara aktif dengan orang yang bekerja di bidang yang anda inginkan. Temui sebanyak mungkin orang yang kompeten dari berbagai kalangan, dari beberapa perusahaan. Bicara dengan famili, dosen, para alumni se-almamater, melalui forum diskusi internet.

Kunjungi perusahaan yang menyediakan peluang bagi karier idaman anda. Datangi dua-tiga perusahaan yang sesuai, usahakan cari kenalan dan berbicara dengan orang yang bidang atau posisinya sesuai  dengan yang anda idamkan. Kalau masih kuliah, usahakan kerja praktek di perusahaan tersebut, kalau tidak usahakan magang dulu di perusahaan tersebut.

Pahami pekerjaan dan tanggung-jawabnya. Pelajari lebih jauh bagaimana situasi pekerjaan dan tanggung jawabnya, keterampilan apa saja yang dibutuhkan, sejauhmana menuntut kemampuan  bekerja sama, kepemimpinan, kompensasi apa saja yang mungkin diperoleh. Makin banyak yang anda ketahui dan persiapkan sebelumnya, makin kecil risiko anda menghadapi kejutan-kejutan yang tidak diharapkan.

Pilih karier yang sesuai dengan gaya hidup yang anda idamkan. Walaupun bukan segalanya, uang masih pertimbangan paling dominan dalam memilih karir. Untuk itu tentukan di tingkat mana anda ingin hidup, berapa penghasilan yang anda inginkan. Hal ini akan sangat menentukan dalam mempertimbangkan setiap pilihan.

Pertimbangkan  pengaruh pilihan terhadap aspek kehidupan lainnya. Pada umumnya, pencari kerja mencari pekerjaan yang imbalan penghasilannya paling besar, atau memberikan status yang terbaik, dengan asumsi cinta pada karier otomatis menyusul.

Perlu diingat bahwa penghasilan dan status tinggi tidak selalu sejajar dengan kepuasan kerja. Bekerja hanyalah satu aspek dalam kehidupan anda. Masih ada aspek kehidupan lain yang perlu dipertimbangkan, termasuk kehidupan bersama keluarga, teman, hobi, lingkungan sosial, keagamaan, politik dan kepentingan anda lainnya, yang juga memerlukan perhatian dan waktu. Hal ini perlu dipertimbangkan karena, berkarier adalah bekerja dalam jangka panjang.

Konsisten pada pilihan, bagaimanapun kondisi anda saat memulainya. Memulai karier sebagai panggilan hidup harus dilakukan sesegera mungkin, meskipun awalnya tidak memberikan penghasilan yang sesuai harapan. Kalau kesempatan belum terbuka, bisa dimulai sebagai pekerjaan sampingan atau paruh waktu.

Ingat bahwa Albert Einstein sekalipun, awalnya tidak bisa menghidupi dirinya sebagai ahli fisika, sehingga sehari-hari ia bekerja sebagai juru tulis pada biro paten, baru setelah artikel-artikel ilmiah yang dikirimnya mendapat tanggapan, ia diundang berbagai universitas terkenal.

Jika anda bercita-cita menjadi penulis, bisa saja saat ini bekerja sebagai sekretaris, tetapi harus dengan keyakinan bahwa anda adalah penulis, hanya untuk sementara bekerja sebagai sekretaris.

Jangan takut risiko beralih karier. Sekali memilih, anda akan menjalani karier untuk jangka waktu yang panjang, dan kian sulit untuk beralih kepada yang lain. Namun demikian bukan berarti tidak mungkin berganti karier.

Manakala ternyata dalam perjalanan tidak sesuai dengan yang anda harapkan, baik karena alasan perubahan situasi ekonomi, situasi internal perusahaan, atau perubahan pada diri anda sendiri, tentu saja beralih karier bukanlah sesuatu yang bisa saja dilakukan.

PERENCANAAN KARIR

•suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan bagi seorang karyawan dan anggota suatu organisasi sebagai individu untuk meniti proses kenaikan pangkat dan jabatan sesuai persyaratan jabatan dan kemampuannya.
•perencanaan karier tidak harus dikonsentrasikan hanya pada peluang kenaikan jabatan, jika memang pada lingkungan kerja saat ini peluang tersebut sangat terbatas.
Mengapa perencanaan karir penting ?
•Kesempatan untuk melakukan sesuatu yang membuat anda merasa senang.
•Kesempatan untuk mencapai sesuatu yang berharga.
•Kesempatan untuk mempelajari hal-hal baru, dan
•Kesempatan untuk mengembangkan kecakapan dan kemampuan anda.
MANFAAT PERENCANAAN KARIR
•Mengembangkan para karyawan yang dapat dipromosikan.
•Menurunkan perputaran karyawan.
•Mengungkap potensi karyawan.
•Mendorong pertumbuhan.
•Memuaskan kebutuhan karyawan.
•Membantu pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disetujui.
Unsur-unsur Program Perencanaan Karir.
•Penilaian individu tentang kemampuan, minat, kebutuhan karir dan tujuan;
•Penilaian organisasi tentang kemampuan dan kesanggupan pegawai;
•Komunikasi informasi mengenai kebebasan memilih dan kesempatan karir pada organisasi; dan
•Penyuluhan karir untuk menentukan tujuan-tujuan realistik dan rencana untuk pencapaiannya.
PENGEMBANGAN KARIR
•Suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan. Bagaimanapun juga pengembangan karir masing-masing anggota dalam suatu organisasi tentunya tidak sama (bersifat unik).
PENGEMBANGAN KARIR INDIVIDUAL
Secara individual, setiap anggota organisasi atau karyawan perusahaan harus siap mengembangkan diri dalam rangka meniti jenjang karirnya lebih lanjut. Ada enam kegiatan pengembangan karir yang dapat dilakukan masing-masing individu sebagai berikut:
•Peningkatan PRESTASI KERJA sebagai dasar utama kegiatan pengembangan karir.
•EXPOSURE, dalam arti berusaha untuk dikenal oleh para pengambil keputusan berkenaan dengan promosi, mutasi, dan kesempatan peningkatan karir lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi dengan baik mungkin tidak akan dapat mencapai sasaran-sasaran karirnya.
•PERMINTAAN BERHENTI, atau berpindah perusahaan, apabila dirasakan terdapat kesempatan pengembangan karir di tempat lain.
•KESETIAAN ORGANISASIONAL, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang melakukan penilaian karir berdasarkan jangka waktu kerja seorang karyawan di perusahaan tersebut.
•MENTOR DAN SPONSOR, umumnya adalah atasan langsung, yang memberikan bimbingan karir secara informal dan memberikan kesempatan-kesempatan karir dalam bentuk promosi dan nominasi untuk suatu jabatan.
•KESEMPATAN UNTUK TUMBUH, yang dapat dicapai melalui peningkatan kemampuan karyawan, salah satunya melalui PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
keberhasilan karir dipengaruhi oleh :
•Pendidikan formal dan informal.
•Pengalaman kerja dan keterampilan.
•Sikap atasan.
•Prestasi dan produktivitas kerja.
•Bobot pekerjaan.
•Lowongan jabatan.
•JALUR KARIR adalah pola pekerjaan berurutan yang membentuk karir seseorang.
•Jalur karier adalah garis kemajuan yang fleksibel yang secara khusus digunakan oleh karyawan untuk melakukan perpindahan jabatan selama bekerja dengan suatu perusahaan.

Terdapat empat jalur karier yang biasa digunakan oleh organisasi, yaitu jalur karier tradisional, jalur karier jaringan, jalur karier lateral, dan jalur karier rangkap.

•Jalur karier tradisional adalah suatu tipe jalur karier di mana karyawan mengalami kemajuan secara vertikal ke atas di dalam suatu organisasi dan suatu jabatan tertentu ke jabatan berikutnya.
•Jalur karier jaringan adalah jalur karier yang meliputi urutan urutan (sekuensi) jabatan secara vertikal dan horizontal. Jalur karier ini mengakui adanya saling pertukaran pengalaman pada level tertentu dan kebutuhan pengalaman yang luas pada suatu level sebelum promosi ke level yang lebih tinggi.
•Jalur karier lateral adalah jalur karier yang memungkinkan seseorang memperoleh revitalisasi dan menemukan tantangan baru pada jenjang posisi yang sama karena jumlah jabatan yang akan ditempati sangat terbatas. Dalam hal ini tidak ada promosi dan kenaikan upah, namun nilai seseorang menjadi lebih tinggi dengan ditempatkannya pada posisi yang lebih menantang
•Jalur karier rangkap adalah jalur karir ganda yang diberikan kepada seseorang karena pengetahuan teknisnya sebagai penghargaan kepadanya. Hal ini biasanya terjadi pada perusahaan berteknologi tinggi dan karyawan tersebut tidak masuk dalam jajaran manajemen struktural.
SASARAN KARIR adalah posisi di waktu yang akan datang di mana seseorang harus “berjuang” untuk mencapainya sebagai bagian dari jenjang karirnya

Sumber :

http://manajemenppm.wordpress.com/2013/05/13/memilih-karier/

shelmi.files.wordpress.com/2008/04/karir.ppt

PENGARUH KELUARGA DAN RUMAH TANGGA

ARIABEL YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KELUARGA/RTKeluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel struktural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, status perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.

Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makanan, perabot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk lain. Anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.

VARIABEL SOSIOLOGIS YANG MEMPENGARUHI KELUARGA

Pemasar juga perlu menganalisis variabel non-ekonomi untuk meramalkan perilaku pembelian. Bagaimana keluarga mengambil keputusan dapat dimengerti dengan lebih baik dengan mempertimbangkan dimensi sosiologis seperti kohesi, kemampuan beradaptasi (adaptability), dan komunikasi. Kohesi adalah pertalian emosi yang dimiliki para anggota keluarga satu sama lain. Kohesi adalah ukuran seberapa dekat yang dirasakan oleh para anggota keluarga terhadap satu sama lain pada tingkat emosi. Kohesi merefleksikan perasaan keterkaitan dengan atau keterpisahan dari anggota lain dalam keluarga.

Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah kemampuan sistem perkawinan atau keluarga untuk mengubah struktur kekuasaannya, hubungan peranan, dan kaidah hubungan sebagai respon terhadap stres situasional dan perkembangan. Kemampuan keluarga dalam beradaptasi adalah ukuran seberapa baik keluarga dapat memenuhi tantangan yang disajikan oleh kebutuhan yang berubah.

Komunikasi adalah dimensi yang memudahkan, yang kritis bagi gerakan pada dua dimensi yang lain. Keterampilan berkomunikasi yang positif memungkinkan keluarga untuk berbagi satu sama lain kebutuhan dan preferensi mereka yang berubah sebagaimana berhubungan dengan kohesi dan kemampuan beradaptasi. Pengertian apakah anggota keluarga puas atau tidak dengan produk yang dibeli oleh keluarga mereka mungkin mensyaratkan pengertian akan komunikasi di dalam keluarga.

PERANAN INDIVIDU DALAM PEMBELIAN KELUARGA

Keputusan konsumsi keluarga melibatkan setidaknya lima peranan yang dapat didefinisikan. Peranan-peranan ini mungkin dipegang oleh suami, istri, anak, atau anggota lain dalam rumah tangga. Peranan ganda atau aktor ganda adalah normal.

  1. Penjaga pintu (gatekeeper). Inisiator pemikiran keluarga mengenai pembelian produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan
  2. Pemberi pengaruh (influencer). Individu yang opininya dicari sehubungan dengan kriteria yang harus digunakan oleh keluarga dalam pembelian dan produk atau merek mana yang paling mungkin cocok dengan kriteria evaluasi itu
  3. Pengambil keputusan (decider). Orang dengan wewenang dan / atau kekuasaan keuangan untuk memilih bagaimana uang keluarga akan dibelanjakan dan produk atau merek mana yang  akan dipilih.
  4. Pembeli (buyer). Orang yang bertindak sebagai agen pembelian: yang mengunjungi toko, menghubungi penyuplai, menulis cek, membawa produk kerumah, dan seterusnya.
  5. Pemakai (user). Orang yang menggunakan produk.
Tipe – Tipe Perilaku Pembelian Menurut Wilkie (1990), tipe perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dikelompokkan menjadi empat berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat keterlibatan diferensiasi merek, yang dijelaskan sebagai berikut :

a.    Budget Allocation (Pengalokasian budget)

Pilihan konsumen terhadap suatu barang dipengaruhi oleh cara bagaimana membelanjakan atau menyimpan dana yang tersedia, kapan waktu yang tepat untuk membelanjakan uang dan apakah perlu melakukan pinjaman untuk melakukan pembelian.
b.     Product Purchase or Not (Membeli produk atau tidak)\
Perilaku pembelian yang menggambarkan pilihan yang dibuat oleh konsumen, berkenaan dengan tiap kategori produk atau jasa itu sendiri.
c.     Store Patronage (Pemilihan tempat untuk mendapatkan produk)
Perilaku pembelian berdasarkan pilihan konsumen, berdasarkan tempat atau di mana konsumen akan melaksanakan pembelian produk atau jasa tersebut. Misalnya, apakah lokasi bakery menjadi salah satu faktor yang menentukan konsumen dalam melakukan proses pembelian.

d.     Brand and Style Decision (Keputusan atas merek dan gaya)

Pilihan konsumen untuk memutuskan secara terperinci mengenai produk apa yang sebenarnya ingin dibeli.
1.                  Keluarga dan studi tentang perilaku konsumen

Keluarga dapat pempengaruhi perilaku Konsumen . Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan pembelian keluarga, tergantung pada produk, iklan dan situasi. Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama hidupnya-keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan status. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak). Studi tentang keluarga dan hubungan mereka dengan pembelian dan konsumsi adalah penting, tetapi kerap diabaikan dalam analisis perilaku konsumen. Pentingnya keluarga timbul karena dua alasan.
·         Pertama, banyak produk yang dibeli oleh konsumen ganda yang bertindak sebagai unit keluarga. Rumah adalah contoh produk yang dibeli oleh kedua pasangan, barangkali dengan melibatkan anak, kakek-nenek, atau anggota lain dari keluarga besar. Mobil biasanya dibeli oleh keluarga,  dengan kedua pasangan dan kerap anak remaja mereka terlibat dalam pelbagai tahap keputusan. Bentuk favorit dari kegiatan waktu senggang bagi banyak keluarga adalah berkunjung ke pusat perbelanjaan setempat. Kunjungan tersebut kerap melibatkan banyak anggota keluarga yang membeli pelbagai barang rumah tangga, busana, dan barangkali bahan makanan. Perjalanan tersebut mungkin pula melibatkan semua anggota dalam memutuskan di restoran fast-food mana untuk membelanjakan pendapatan keluarga yang dapat digunakan.
·         Kedua, bahkan ketika pembelian dibuat oleh individu, keputusan pembelian individu bersangkutan mungkin sangat dipengaruhi oleh anggota lain.dalam keluarganya. Anak-anak mungkin membeli pakaian yang dibiayai dan disetujui oleh orang tua. Pengaruh seorang remaja mungkin pula besar sekali pada pembelian pakaian orangtua. Pasangan hidup dan saudara kandung bersaing satu sama lain dalam keputusan tentang bagaimana pendapatan keluarga akan dialoksikan untuk keinginan individual mereka. Orang yang bertanggung jawab untuk pembelian dan persiapan makanan keluarga mungkin bertindak sebagai individu di pasar swlayan, tetapi dipengaruhi oleh preferensi dan kekuasaan anggota lain dalam keluarga. Konsumen tersebut mungkin menyukai makanan dan kegiatan waktu senggang yang sama, dan mengemudikan merek mobil yang sama dengan anggota yang lain dalam keluarga. Pengaruh keluarga dalam keputusan konsumen benar-benar meresap.
Studi tentang keputusan keluarga sebagai konsumen kurang lazim dibandingkan studi tentang individu sebagai konsumen. Alasan untuk pengabaian dalam studi pembelian keluarga adalah kesulitan dalam mempelajari tentang keluarga sebagai organisasi. Survey dan metodologi penelitian pemasaran lain lebih mudah dijalankan untuk individu daripada untuk keluarga. Pemberian kuesioner kepada seluruh keluarga membutuhkan akses ke semua anggota pada waktu yang lebih kurang sama, dengan menggunakan bahasa yang mempunyai makna sama bagi semua anggota keluarga, dan menafsirkan hasil ketika anggota dari keluarga yang sama melaporkan opini yang bertentangan mengenai apa yang dibeli oleh keluarga atau pengaruh relative dalam keputusan tersebut.
2.                  Penentu keputusan pembelian pada sutau keluarga
Keluarga memiliki pendapatan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan rumah tangga karena jumlah yang lebih banyak dari individu yang bekerja di dalam keluarga. Untuk keluarga maupun rumah tangga, keempat variabel structural yang paling memberi dampak pada keputusan pembelian dan yang demikian paling menarik bagi pemasar adalah usia kepala rumah tangga atau keluarga, ststus perkawinan, kehadiran anak, dan ststus pekerjaan.
Keluarga adalah sama dengan perusahaan; keluarga adalah organisasi yang terbentuk untuk mencapai fungsi tertentu yanmg lebih efektif dibandingkan individu yang hidup sendiri. Fungsi yang paling jelas bahwa dua oramg dapat mencapai lebih baik daripada satu orang adalah mempunyai anak. Walaupun analisis konsumen mungkin tidak mempunyai opini mengenai apakah keluarga harus mempunyai anak atau tidak. Konsekuensi ekonomi dengan hadirnya anak menciptakan struktur permintaan akan pakaian, makana, perbot, rumah, perawatan kesehatan, pendidikan dan produk.lain. anak di dalam keluarga dapat menyebabkan menurunnya permintaan akan produk lain, seperti perjalanan, restoran, pakaian orang dewasa, dan banyak barang yang bebas pilih.
3.      Family life cycle (FLC)
Konsep family life cycle merupakan alat untuk menggambarkan serangkaian tahap perkembangan kebanyakan keluarga. Untuk menggambarkan realitas berbagai macam tatanan keluarga dan gaya hidup sekaranag maka konsep family life cycle dapat dibagi dua :
·         Skema Family Life Cycle Tradisional
Tahap 1, masa lajang, orang muda lajang hidup terpisah dari orang tua.
Tahap 2, pasangan yang berbulan madu.
Tahap 3, orang tua, mempunyai satu anak dan tinggal serumah.
Tahap 4, pasca orang tua, suami istri yang sudah tua, anak-anak tidak tinggal serumah.
Tahap 5, disolusi, seorang suami atau istri yang masih hidup.
·            Tahap-tahap Family Life Cycle Alternatif
§  Rumah tangga keluarga terdiri dari, pasangan yang tidak punya anak, pasangan yang terlambat menikah, orang tua tunggal dan keluarga diperluas.
§  Rumah tangga bukan keluarga yaitu pasangan tidak menikah, pasangan bercerai tanpa anak, orang lajang, dan janda atau duda yang sudah tua.
4.                  Perubahan struktur keluarga dan rumah tangga

Memahami perubahan struktur keluarga dan pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan sebagai konsumen. Keputusan membeli dalam keluarga di pengaruhi oleh keadaan sudah menikah atau belum, ukuran jumlah anggota keluarga, hal tersebut mempengaruhi jumlah belanjaan yang akan dibeli maupun budget yang akan di siapkan untuk mengambil keputusan dalam hal membeli suatu barang. Banyak dari mereka benar-benar menghitung jumlah pengeluaran mereka sesuai dengan keadaan yang mereka hadapi dalam keluarga mereka sehari-hari, mana yang sekiranya menjadi keputusan yang utama mana yang belum menjadi prioritas saat itu.

Referensi :

PENGARUH INDIVIDU

Kelompok referensi/acuan adalah individu/kelompok nyata atau khayalan yang memiliki pengaruh evaluasi, aspirasi, bahkan perilaku terhadap orang lain. Kelompok acuan (yang paling berpengaruh terhadap konsumen) mempengaruhi orang lain melalui norma, informasi, dan melalui kebutuhan nilai ekspresif konsumen.

Kelompok referensi / acuan menurut Kotler dan Armstrong adalah : “Kelompok -kelompok yang memiliki pengaruh  langsung atau pengaruh tidak langsung pada sikap dan prilaku seseorang.” Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang  dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar pengaruh dalam hal selera. Oleh karena itu konsumen selalu mengawasi kelompok tersebut baik prilaku fisik maupun mentalnya.

Kelompok acuan dapat berbentuk organisasi formal yang besar, terstruktur dengan baik, memiliki jadwal pertemuan rutin, dan karyawan-karyawan yang tetap. Di lain pihak, kelompok acuan juga dapat berbentuk kelompok kecil dan informal. Kelompok acuan terdiri dari orang-orang yang dikenal secara mendalam (seperti keluarga atau sahabat) atau orang-orang yang dikenal tanpa ada hubungan yang mendalam (klien) atau orang-orang yang dikagumi (tokoh atau artis). Karena orang cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang memiliki kemiripan, mereka sering kali terpengaruh dengan mengetahui bagaimana orang lain menginginkan mereka menjalani hidup.

Kecenderungan orang untuk menjadi bagian dari kelompok acuan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah keakraban, ekspos terhadap seseorang (Mere Exposure), dan kepaduan kelompok.

Terdapat beberapa bentuk kelompok acuan yang dapat mempengaruhi konsumen dalam perilaku konsumsi, yaitu kelompok pertemanan, kelompok belanja, kelompok kerja, komunitas maya dan kelompok aksi konsumen.

Seorang pemberi opini ini adalah orang yang sering kali mampu mempengaruhi sikap atau perilaku orang lain. Opinion leader memiliki sumber informasi yang berharga. Yang biasanya menjadi opinion leader adalah artis, ahli atau pakar di bidang tertentu, orang awam (biasa), pimpinan perusahaan, dan karakter

Dalam strategi pemasaran, agar dapat diterima konsumen maka informasi disampaikan oleh opinion leader yang sesuai dengan karakteristik produk atau jasa yang ditawarkan.

Kelompok acuan yang digunakan oleh Pemasaran :

  1. Selebritis
  2. Ahli/Pakar dalam bidang pekerjaan, pendidikan atau pengalaman
  3. Orang biasa sebagai konsumen yang puas akan produk yang dipasarkan
  4. Pemimpin dan karyawan sebagai pembicara
  5. Karakter fiktif yang dapat menyampaikan pesan.
Jenis Kelompok Referensi
Sumarwan(2003,p.253) menggolongkan kelompok referensi berdasarkan posisi dan fungsinya.
1.     Kelompok Formal, yaitu kelompok yang memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya terdaftar secara resmi. Contohnya, Serikat Pekerja Indonesia, Universitas dll.
2.     Kelompok Informal, yaitu kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi secara tertulis dan keanggotaannya tidak terdaftar secara resmi. Contohnya, kelompok bermain futsal, kelompok arisan dll.
3.     Kelompok Aspirasi, yaitu kelompok yang memperlihatkan keinginan untuk mengikuti norma,nilai,maupun perilaku dari orang lain yang dijadikan kelompok acuan. Anggota kelompok aspirasi tidak harus menjadi anggota dalam kelompok referensinya, atau antar anggota aspirasi tidak harus menjadi anggota kelompok referensinya dan saling berkomunikasi. Contoh, anak-anak muda yang mengikuti gaya berpakaian para selebriti Korea atau Amerika.
4.     Kelompok Disosiasi, yaitu seseorang atau kelompok yang berusaha menghindari asosiasi dengan kelompok referensi.
5.
Terdapat lima jenis kelompok acuan serta karakteristiknya (Peter, J. Paul and Olson, Jerry C., 2005; Hawkins, Del I., 2004) :
Jenis Kelompok Acuan
Perbedaan dan Karakteristik
Formal/informal
Kelompok acuan formal memiliki struktur yang dirinci dengan jelas (contoh :  kelompok kerja di kantor); sedangkan kelompok informal tidak (contoh : kelompok persahabatan/teman kuliah)
Primary/secondary
Kelompok acuan primary melibatkan seringnya interaksi langsung dan tatap muka (contoh : keluarga/sanak saudara); sementara pada kelompoksecondary, interaksi dan tatap muka tidak terlalu sering (contoh : teman yang tinggal di apartemen yang sama).
Membership
Seseorang menjadi anggota formal dari suatu kelompok acuan (contoh : keanggotaan pada kelompok pecinta alam).
Aspirational
Seseorang bercita-cita bergabung atau menandingi kelompok acuan aspirasional.
Dissociative
Seseorang berupaya menghindari atau menolak kelompok acuan disosiatif.
Sedangkan, kelompok acuan yang telah disebutkan di atas dapat memberikan tiga jenis pengaruh, antara lain :
1. Pengaruh informasional (informational influence)
Hal ini terjadi ketika seseorang/individu meniru perilaku dan pendapat dari anggota suatu kelompok acuan yang memberikan informasi yang berguna. Informasi ini dapat disajikan secara verbal maupun melalui demonstrasi langsung.
2. Pengaruh normatif (normative influence atau sering disebut juga utilitarian influence)
Pengaruh ini terjadi jika individu mengikuti ketentuan kelompok acuan dengan tujuan untuk memperoleh imbalan atau menghindari hukuman.
3. Pengaruh ekspektasi-nilai (value expressive influence)

Hal ini terjadi ketika individu merasa turut memiliki dan membentuk nilai dan norma dari suatu kelompok.

Referensi :

http://manajemenmandiri.wordpress.com/2012/05/14/fungsi-kelompok-dan-kelompok-referensi-dalam-mempengaruhi-konsumen/

http://aryo10.blogspot.com/2013/01/kelompok-referensi.html

SAMSUNG VS APPLE

Tugas Perilaku Konsumen                                

Nama : Risma Larasati  

              Lailani Fajriatur Rohmah                                                                   

NPM : 1A211226  

            14211057

Kelas : 3 EA16

SEJARAH PERUSAHAAN SAMSUNG

The Samsung Group adalah konglomerat terbesar di dunia. The Samsung Group merupakan bisnis Internasional yang  terletak di Korea Selatan, semua kesatuan merk Samsung, termasuk Samsung Electronics (perusahaan elektronik terbesar di dunia). Samsung Electronica memimpin pasar digital global dalam produksi elektronik teknologi tinggi dan media digital melalui berbagai produk dan jasa yang inovatif dan bias diandalkan, orang-orang berbakat, dan tak kenal lelah mengejar penemuan.

Ideologi manajemen Samsung mengikuti filsafat bisnis sederhana yaitu mengabdikan bakat dan teknologinya guna menciptakan berbagai produk dan jasa terbaik yang berperan dalam mewujudkan masyarakat dunia yang lebih baik. Untuk mencapai hal ini, Samsung memberikan nilai yang tinggi pada karyawan dan teknologi.

Dalam mengekspresikan komitmennya pada tanggung jawab sosial korporat sebagai perusahaan terkemuka di dunia, Samsung Electronics mengumumkan “Lima Prinsip Bisnis Samsung” pada tahun 2005. Prinsip-prinsip ini berlaku sebagai fondasi bagi pedoman perilaku globalnya sesuai dengan standar etika dan hokum serta memenuhi tanggung jawab sosialnya sebagai korporat.

Lima Prinsip  Bisnis Samsung yaitu :

  1. Mematuhi Standar Etika dan Undang-Undang;
  2. Memelihara Budaya Organisasi yang bersih;
  3. Menghormati Pelanggan, Pemegang Saham, dan Karyawan;
  4. Peduli dengan Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan;
  5. Warga Korporat Bertanggung Jawab secara Sosial.

Samsung meyakini bahwa menerapkan nilai-nilai yang kuat adalah kunci menuju bisnis yang

baik. Itu sebabnya nilai-nilai inti ini, beserta pedoman perilaku yang ketat, menjadi dasar bagi setiap keputusan yang dibuat oleh perusahaan. Nilai-nilai Inti Perusahaan yaitu :

  1. Karyawan

Singkatnya, perusahaan adalah cerminan dari karyawan. Di Samsung, kami memberikan banyak peluang kepada karyawan untuk mewujudkan potensi maksimal mereka.

2. Keunggulan

Apa saja yang dilakukan oleh Korporat didasari oleh kegigihan untuk menjadi yang terbaik dan komitmen tak tergoyahkan untuk mengembangkan berbagai produk dan jasa terbaik di pasar.

3.Perubahan

Dalam perekonomian global yang cepat berubah seperti sekarang ini, perubahan bersifat konstan dan inovasi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Sebagaimana yang telah kami lakukan sejak berdiri, kami berwawasan jauh ke depan, mengantisipasi kebutuhan dan permintaan pasar sehingga kami dapat mengarahkan perusahaan menuju keberhasilan panjang.

4.Integritas

Beroperasi dengan cara yang beretika merupakan dasar bisnis kami. Apa saja yang kami lakukan dipandu oleh kompas moral yang menjaga kejujuran, menghormati semua pihak yang berkepentingan dan transparansi penuh.

5.Kesejahteraan Bersama

Suatu bisnis tidak akan bias berhasil jika bisnis tersebut menghasilkan kesejahteraan dan peluang untuk orang lain. Samsung mengabdi untuk menjadi warga korporat yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat di setiap tempat operasi kami di seluruh dunia.

VISI SAMSUNG 2020

Prinsip dasar yang menetapkan visi Samsung untuk masa depan Samsung Electronics adalah “Mengilhami Dunia, Menciptakan Masa Depan”.

Visi ini merupakan inti dari komitmen Samsung untuk memimpin inovasi dalam teknologi, produk, dan solusi yang mengilhami masyarakat dunia untuk bergabung dengan aspirasi Samsung dalam menciptakan dunia yang lebih baik, yang penuh dengan pengalaman digital yang lebih kaya. Karena menyadari tanggung jawab perusahaan sebagai pemimpin kreatif bagi masyarakat dunia, kami juga mengabdikan upaya dan sumber daya perusahaan untuk menawarkan nilai-nilai baru kepada industry dan pelanggan sekaligus menarik dan menjanjikan bagi kita semua.

Sebagai panduan untuk pemahaman umum dan sasaran yang terukur, serangkaian sasaran spesifikasi telah dimasukan dalam visi perusahaan. Pada 2020, Samsung berusaha mencapai penjualan tahunan sebesar USD 400 miliar dengan menempatkan nilai merek keseluruhan Samsung Elektronik diantara 5 terbesar dunia. Tiga pilar strategis utama yang kini menjadi bagian dari budaya, operasi bisnis, dan manajemen. Samsung menguraikan berbagai prakarsa pengarahan bagi sasaran ini, yaitu : “ Kreativitas, Kemitraan, dan Orang-orang hebat

Perusahaan bangga karena telah menghasilkan berbagai produk terbaik di dunia melalui keunggulan operasional dan keberanian inovasi. Karena ingin mendalami berbagai bidang bisnis baru termasuk perawatan kesehatan dan bioteknologi, maka kami termotivasi dengan berbagai tantangan baru dan kesempatan yang menanti di depan. Samsung Electronics akan terus mengembangkan kapasitas baru dan pengalaman atas dasar prestasinya saat ini untuk meningkatkan daya saing dan riwayat inovasinya.

Kelebihan :

  • Samsung memiliki brand image yang melekat dikalangan masyarakat
  • Samsung telah memprakarasai Era Digital
  • Teknologi yang diciptakan mengikuti perkembangan jaman
  • Samsung senantiasa melakukan inovasi-inovasi pada perkembangan produknya
  •  Samsung menawarkan produk-produk yang berkualitas
  •  Desain produk-produk Samsung sangat baik dan di unggulkan
  •  Adanya diversifikasi produk
  • Harga produk-produk Samsung bervariasi dan rata-rata terjangkau
  •  Samsung merupakan supplier high end mobile headset
  •  Samsung merupakan pemegang pangsa pasar gobal terbesar untuk tiga belas item diantara produk Samsung, termasuk semikonduktor, TFT-LCD, monitor dan ponsel CDMA
  •  Samsung telah membuat kemajuan bersejarah di bidang R&D lini semikonduktor, termasuk flash memori dan non memori, semikonduktor pesanan, DRAM dan SRAM, dan juga memproduksi LCD terbaik di kelasnya, telpon seluler, peralatan digital dll
  • Samsung mengadakan partnership dengan Amerika dan perusahaan ternama

Kekurangan :

  • Samsung harus terus menerus memaintain semua biaya untuk tetap sukses
  • Investasi tinggi pada kativitas R&D (menginvestasikan paling sedikit 9% dari pendapatan penjualan pada aktivitas R&D)
  • Budaya korporasi yang tidak fleksibel
  • Pengalaman dalam mengelolah perusahaan global masih terbatas
  • Adanya tekanan yang ketat pada karyawan untuk mancapai sasaran
  • Samsung tidak memiliki strategi marketing, masalah penyebaran produk akan meningkat
  •          Samsung belum memiliki banyak pengalaman pada televisi berteknologi tinggi pada segmen tsb
  •  Samsung belum memiliki jaringan penjualan dan pelayanan yang sebanding dengan pesaingnya

SEJARAH APPLE

            Bermula pada tahun 1976, ketika itu Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne mempunyai ide brilian untuk membuat produk berbasis computer. Pada awal kemunculannya, Apple Computer, Inc. merupakan perusahaan pemasok personal computer dengan Apple I sebagai produk pertamanya yang berupa satu set computer yang chasing-nya pada waktu itu terbuat dari kayu.

Meskipun pada waktu itu produk pertamanya terbilang sukses, namun dengan jumlah produksi yang terbatas membuat perusahaan ini membutuhkan dana segar agar perusahaan ini tetap bias berdiri dan bias lebih berkembang lagi. Beruntunglah ada seseorang milyader kaya bernama Mike Markkula yang menginfestasikan dananya lebih dari $ 250.000. Setelah mendapatkan dana segar dari Mike Markkula, perusahaan ini terus berkembang bukan hanya sebagai pembuat komputer pribadi tapi juga memuat berbagai variasi jenis-jenis computer dan software. Pada tahun 1986 hingga 1993 merupakan masa kemunduran apple setelah produk-produknya seperti kamera digital, pemutaran CD portable, speaker dan perangkat TV kalah bersaing di pasaran. Selain itu produk-produk berbasis komputernyapun kalah bersaing dengan the wintel (windows dan intel) ketika itu.

Sejarah apple memang tak bias lepas dari seorang Steve Jobs. Setelah dipecat pada tahun 1985, comeback-nya pada tahun 1996 kembali membangkitkan Apple dari keterpurukan dan perusahaan pun meraih profit yang tidak sedikit. Ide-ide briliannya dengan menciptakan produk-produk yang mutakhir dan eksklusif. Ada banyak produk-produk Apple yang meraih sukses dipasarkan dan berikut ini adalah produk-produk Apple yang terbilang sukses di pasaran.

Software

Apple ini juga memproduksi dan mengembangkan software, di antaranya yang popular yaitu Mac OS X (system operasi untuk personal komputer), iTunes media browser (multimedia dan software untuk kreativitas), Web browser safari, Logic Studio ( software music recording) dan iOS (system operasi untuk mobile handsets).

Macbook

Macbook merupakan sebuah merek komputer notebook Macinthos yang dirilis pada tahun 2006 dan telah meraih sukses dengan rekor penjualan terbanyak dalam sejarah Apple Macintosh, Macbook terdiri dari dua jenis yaitu MacBook Air dan MacBook Pro yang masing-masing jenisnya mempunyai target pasar tersendiri.

IPOD

Ipod adalah media portable yang dirilis pada November 2001, Ipod dapat mendukung beberapa format file diantaranya adalah MP3, AAC/M4A, Protected AAC, AIFF and WAV file. Selain itu juga dapat menampilkan bebrapa format gambar seperti BMP, JPEG, GIF, PNG and TIFF dan juga memutar MPEG-4 (H.26/MPEG-4 AVC) dan format video Quick Time.

iPhone

iPhone merupakan produk smartphone pertama dari Apple yang diluncurkan pertama kali pada juni 2007. Setelah empat tahun lebih peluncurannya, Apple telah lima kali mengeluarkan salah satu produk andalannya ini yaitu iPhone 2G (iPhone pertama), iPhone 3G, iPhone 3GS, iPhone 4 dan iPhone 4S. Akhir-akhir ini, smartphone ini mendapatkan banyak pesaing yang tngguh terutama dari smartphone yang berbasis android.

iPad

Sekali lagi, inovasi Apple dalam mempelopori produk-produk mutakhir memang sulit ditandingi, Setelah iPad dan iPhone-nya, munculah iPad sebagai tablet PC di Dunia. iPad merupakan tablet yang luar biasa, iPad dapat menjlankan berbagai macam aplikasi-aplikasi terutama untuk media audio visual termasuk e-book, internet, music, video dan games. Tablet ini dilengkapi dengan system operasi yang sama dengan iPod Touch dan iPhone yaitu iOS.

Kelebihan Apple iPad dan iPhone :

  •  Jumlah aplikasi dan games terbanyak dibandingkan OS smartphone lain
  • Punya control ketat terhadap kualitas aplikasi yang ada di  apps store
  • Performa dan kualitas menjalankan aplikasi/games lebih bagus dibandingkan smartphone dengan OS lainnya
  •  Device-device lama bias mendapay update OS walau secara hardware jauh tertinggal
  • Pelopor could computing (media penyimpina data secara online)
  • Garansi device internasional
  • Harga jual kembali lebih stabil

Kekurangan Apple iPad dan iPhone :

  • Harga device lebih mahal
  • Media konektifitas seperti bluethooth dan Wifi Sharing terbatas hanya untuk sesame perangkat iOS (bias diakali dengan cara membeli aplikasi di apps store)
  • Aplikasi-aplikasi tertentu banyak terdapat versi berbayar/trial (bias diakali dengan jailbreak dan dapat memasang aplikasi bajakan)
  • Harus terkoneksi dengan iTunes jika ingin share media file dengan PC atau Notebook
  • Tidak ada slot micro SD dan baterai sudah built in (tidak bias dicopot)

Referensi :

http://portal.paseban.com/news/3609/sejarah-apple

http://www.samsung.com/id/aboutsamsung/samsungelectronics/vision2020.html

http://indah-widjaya.mhs.narotama.ac.id/2013/04/22/tugas-manajemen-strategi-2/